Search This Blog

Beasiswa Pelatihan Jurnalisme Perempuan Multikultural 2008

Posted on | Kamis, 29 Mei 2008 | No Comments

Untuk kedua kalinya, Srinthil Kajian Perempuan Multikultural (Srinthil KPM), Desantara Foundation akan menggelar pelatihan jurnalisme perempuan multikultural. Setelah sebelumnya berhasil menyelenggarakan di Banyuwangi, Jawa Timur pada Agustus 2007. Pada tahun 2008, Srinthil KPM akan menyelenggarakan acara pelatihan yang mencoba menggabungkan ranah penelitian dan jurnalisme di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darusallam, Oktober 2008.

Ide awal dari pelatihan jurnalisme perempuan multikultural berbasis etnografi, berawal dari kegelisahan mengenai diskursus feminisme barat yang menjadi dominan.
Untuk itu Srinthil KPM mencoba menggagas ide pelatihan jurnalisme
perempuan multikultural tersebut dalam acara workhshop, Pengembangan
Jurnal Srinthil di Ciloto, pada tanggal 17 – 19 Januari 2007. Di dalam
acara workshop, memang gagasan pelatihan jurnalistik tersebut tidak
langsung membahas kemudian menurunkannya dalam kerangka yang lebih
teknis. Akan tetapi lebih pada penyusunan time line seluruh agenda
kegiatan Srinthil KPM selama tiga tahun, termasuk jadwal
penyelenggaraan pelatihan serta beberapa hal mengenai mekanisme
penyelenggaraan pelatihan, dan pembuatan modul pelatihan.

Dalam workshop tersebut, pemilihan tempat pelaksanaan pelatihan
menjadi sangat penting, mengingat pentingnya pemahaman tentang
ideologi multkulturalisme, serta kenyataan problem multikultural dalam
kehidupan masyarakat. Pilihan mengadakan pelatihan jurnalistik
tersebut salah satunya adalah menciptakan dan mencetak
jurnalis-jurnalis yang peka terhadap problema perempuan dan
multikulturalisme. Sehingga pada kerangka teknis jurnalistiknya,
jurnalisme perempuan mulitkultural adalah teknik menulis sebagai
kritik strategis atas problema perempuan dan multikulturalisme.

Pelatihan jurnalisme perempuan multikultural berbasis etnografi ini
mengundang aktivis, jurnalis dan peneliti ilmu-ilmu sosial humaniora.
Sebagai prasyarat, peserta adalah Perempuan / laki-laki berumur
maksimal 30 tahun, aktif sebagai jurnalis (diutamakan media cetak)
atau peneliti ilmu-ilmu sosial humaniora, melampirkan contoh tulisan
atau riset yang pernah dibuat, melampirkan surat rekomendasi institusi
media massa/ lembaga yang menaungi, serta bersedia mengikuti acara
pelatihan dari awal sampai akhir. Persyaratan yang terakhir itu
ditandai dengan surat kesediaan atau kontrak belajar. Untuk keterangan
lebih lanjut silahkan donwload brosur pelatihan , form pendaftaran dan
kontrak belajar .

http://desantara.org/v3/images/stories/mei2008/pjpmbe2008. doc
http://desantara.org/v3/images/stories/mei2008/Form%20pendaftar an.doc
http://desantara.org/v3/images/stories/mei2008/Kontrak_Belajar. doc

Lebih detail lagi silahkan kontak:

Srinthil Kajian Perempuan Multikultural

Desantara Foundation

Jl. Pemuda 35 Depok, Jawa Barat.

Telepon (021) 7775425,
Fax. (021) 7720 1121
Situs: www.desantara. org
E-mail: srinthil [at] desantara dot org
mail [at] desantara dot org
redsrinthil [at] yahoo dot com



READ MORE - Beasiswa Pelatihan Jurnalisme Perempuan Multikultural 2008

Kesempatan riset dengan UN [Law of the Sea]

Posted on | Rabu, 28 Mei 2008 | No Comments

Kesempatan kembali diberikan oleh UN dengan dukungan Nippon Foundation
untuk melakukan riset selama 9 bulan di bidang "ocean affairs and law
of the sea". Peserta tidak harus lawyers, bisa juga fisheries, geodet,
geologist, oceanographer, diplomat, coastal planner, anthropologist,
atau apa saja yang terkait ocean affairs and law of the sea.
Riset dibagi dua tahap, tahap pertama (6 bulan) di salah satu dari 30
institusi maritime terkemuka di Australia, Eropa atau Amerika. Tahap
kedua di Markas PBB di New York (3 bulan). Semua dana ditanggung,
allowance plus minus USD 3000 per bulan, which is really good.

Untuk ini kandidat diminta membuat proposal sesuai dengan template
yang tersedia dan menyertakan dokumen lain yang tidak terlalu sulit
untuk dipenuhi. Silahkan lihat
http://www.un. org/Depts/ los/nippon/ index untuk informasi lebih lanjut.
Atau menghubungi saya lewat japri.

Sebagai informasi, tahun lalu tidak ada satu pun orang Indonesia yang
melamar, sayang sekali. Setahu saya, kesempatan untuk ini terbuka
lebar. Silahkan persiapkan segala sesuatunya mulai sekarang, deadline:
Agustus 2008. Please check the website.

Demikian semoga berkenan.
Andi - UN-Nippon Fellow 2007

--
I Made Andi Arsana
Geodesy and Geomatics, Gadjah Mada University, INDONESIA
============ ========= ========= ========= ========= =====
An Australian Leadership Award Scholar (PhD Candidate)
Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS)
University of Wollongong, AUSTRALIA
E: madeandi@ugm. ac.id
P: +61 2 4221 4883
F: +61 2 4221 5544
http://madeandi. staff.ugm. ac.id
Yahoo, GTalk, Skype : madeandi


READ MORE - Kesempatan riset dengan UN [Law of the Sea]

SATU KELUARGA SATU SARJANA

Posted on | Senin, 26 Mei 2008 | No Comments

Mahalnya biaya pendidikan telah membelenggu saudara kita yang tak berpunya untuk mengenyam pendidikan yang layak.

BAZNAS dibentuk berdasarkan surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 8 tahun 2001 tangggal 17 Januari 2001. Program ini merupakan salah satu rasa tanggung jawab kita bersama dalam memperbaiki pendidikan tunas bangsa selain itu juga sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program UNESCO yang merumuskan konsep "Education For All" lewat sebuah proses visioner yang panjang. Visi itu dituangkan dengan baik dalam
"Earth 2015".
Kini Anda dapat mewujudkan kemudahan bagi mereka yang ingin
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) mewujudkan mimpi mereka dengan Program "Satu
Keluarga Satu Sarjana". Buktikan partisipasi anda melalui:

transfer rekening:
BCA
6860148577
Atas nama Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Informasi Program dan konfirmasi donasi:

Dinni 021-3904555 (hunting)

Badan Amil Zakat Nasional
Kebon Sirih 57
Jakarta Pusat
www.baznas.or. id


READ MORE - SATU KELUARGA SATU SARJANA

[Call for Application] FASID FIELDWORK PROGRAM 2008

Posted on | Jumat, 23 Mei 2008 | No Comments

FASID Fieldwork Program
(日本語名:海外フィールドワークプログラム)

Jeneponto Regency, South Sulawesi, Indonesia
August 6-23, 2008

<>
Fieldwork is an endeavor to travel an unknown path. To reach the destination, the fieldworker collects many pieces of information and investigates what they mean. The compass is the fieldworker' s concern and sensibility. There is no shortcut or fast track.

Another aspect of fieldwork is to immerse oneself in relationships with others. People in front of you are not simple objectives of research. The longer you stay in a location, the closer you become to them. "How do I relate with my host family, their neighbors, village officials or extension workers?" "How do I live in these relationships? " "What is development for me, and for the people in the community?" Fieldwork gives us many chances to think about these fundamental questions.

Join our Program! We guarantee that your experiences in the Program will become a firm foundation on which to build your future.
<>
* Japan: Approximately 15 persons
The program is especially for the people who are interested in international development and want to improve the basic skills of fieldwork. All applicants must be currently enrolled in a graduate school in Japan. Those who have been accepted by a graduate school in Japan but have not yet started their study are eligible to apply. Foreign students are welcomed.
* Indonesia: Approximately 5 persons
Applicants must have completed an undergraduate program. Priority will be given to those who are actively involved in community work. Age between 23 to 30 years old at the time of applying.

<>
* Applicants in Japan: Wednesday, June 18, 2008
No screening interview. The result of screening will be sent by FASID to all applicants by 4th week of June.
* Applicants in Indonesia: Monday, June 23, 2008
Short-listed applicants will be invited to the screening interview in Makassar. Applicants outside Makassar will be interviewed by phone. The result of screening will be sent by MKS by mid-July only to the short-listed applicants.

<>
* Application form
(Download at http://www.fasid. or.jp/kenshu/ field/applicatio n_from_fwp2008. doc)
* Essay
Explain your reasons for applying for the FASID Fieldwork Program. Demonstrate the connection between your interests and the program’s objectives and content. Write in English. Maximum 400 words.
* A photocopy of an English proficiency test score (eg. TOEFL , TOEIC, IELTS)
If you have not taken any proficiency tests, your English proficiency will be judged based on your self-evaluation in the application form.

<>
Send your application materials by post to the following address.

* If you are applying in Japan:
Foundation for Advanced Studies on International Development (FASID)
Att. Naomi Okiyama
Chiyoda-kaikan Bldg. 5F, 1-6-17 Kudan-minami, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0074
Email: fieldwork_08@ fasid.or. jp Tel.03 5226 0303 Fax.03 5226 0023
URL: http://www.fasid. or.jp

(Address in Japanese) 〒102-0074 東京都千代田区九段南1-6-17 千代田会館5F
財団法人国際開発高等教育機構(FASID) 事業部 沖山尚美

* If you are applying in Indonesia:
Media Kajian Sulawesi (MKS) Att. Armin Hari
Address: Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9, No. 76, Tamalanrea Jaya, Makassar 90245
Email: fasid.fwp@gmail. com Tel/Fax. (0411) 586459 Cell. 0813 4271 2551


Armin Hari
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9 No. 76
Makassar, 90245, Sulawesi Selatan, Indonesia
Phone : +62 411 586 459
Mobile : +62 813 4271 2551


READ MORE - [Call for Application] FASID FIELDWORK PROGRAM 2008

Beasiswa pendidikan di Sekolah Pascasarjana UGM

Posted on | Kamis, 22 Mei 2008 | 1 Comment

Berikut informasi beassiswa pendidikan di Sekolah Pascasarjana UGM. Bagi yang berminat silahkan menindaklanjuti informasi ini. Selamat mencoba.
http://www.pasca. ugm.ac.id/ id/index. php
Beasiswa pendidikan di Sekolah Pascasarjana UGM
Sekolah Pascasarjana UGM memberikan beasiswa untuk studi S2 di Sekolah Pascasarjana.

Syarat:
Lulusan S1 UGM dari berbagai program studi
IPK minimal 3,25
Memiliki hasil Toefl dengan skor minimal 450
Menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon mahasiswa S2 yang dilengkapi persyaratan yang telah ditentukan
Mengikuti dan lulus tes tanggal 20 Juni 2008; jam 09.00-11.00 di Sekolah Pascasarjana UGM

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Marem Warsito (hp. 0818 277 198), Sekretariat: Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55281, Tlp: (0274) 544976; Fax: (0274) 564239, Email: ppsugm@idola. net.id; website: www.pasca.ugm. ac.id


READ MORE - Beasiswa pendidikan di Sekolah Pascasarjana UGM

[tips] Seni mencari beasiswa, persiapan mendaftar beasiswa & persiapan

Posted on | Minggu, 18 Mei 2008 | No Comments

Seni Mencari Beasiswa

Memilih beasiswa bisa dilakukan dengan berbagai cara yang semuanya sah.
Idealnya mencari beasiswa itu mengacu kepada kebutuhan, keinginan, kemampuan dan kemungkinan

1. Berdasarkan jurusan

Sebagian orang memilih beasiswa karena ingin mendalami bidang tertentu yang
super spesifik, misalnya nano biologi. Tidak masalah studinya di Negara
mana. Jika demikian, yang harus dilakukan adalah membuat data universitas
yang memiliki program yang diingini, kemudian lihat kemungkinannya, adakah
beasiswa yang bisa mendukung untuk ambil program itu di uni yang diinginkan
Harap diingat, meskipun namanya sama, belum tentu muatan materi ajarnya
sama. Ambil contoh misalnya gender studies. Ternyata banyak mainstreamnya
seperti women studies, gay studies, domestic violence, gender in development
dst. Pengamatan saya di Australia, banyak uni yang sama nama programnya tapi
dari mata kuliahnya akan terlihat lebih berfokus ke mana. Ini yang
seringkali tidak diantisipasi oleh pendaftar (termasuk saya sendiri). Survey
yang akurat dan komprihensif diperlukan, pastikan kita tahu betul apa muatan
jurusan yang dituju, karena biasanya pada saat wawancara kita juga harus
bisa menjelaskan kenapa kita mau ambil bidang itu di universitas itu

2. Berdasarkan Negara

Sebagian orang terobsesi ingin sekolah di negara tertentu. Maka yang harus
dilakukan adalah mencari beasiswa yang tersedia dari Negara yang
bersangkutan. Seringkali sebuah Negara memberikan lebih dari satu skema
beasiswa. Australia misalnya memberikan beasiswa melalui ADS, tetapi juga
ada IAFTP. Selain itu universitas Australia juga memiliki skema beasiswanya
sendiri. Alasan ini yang saya pakai waktu daftar ADS, karena kakak-kakak
saya semua dapat ADS, ya saya tidak mau kalah, jadi karena ingin sekolah di
Australia ya meriset bidang apa sich yang cocok untuk saya, di universitas
mana, dst.

3. Berdasarkan beasiswa yang ada

Banyak orang mendaftar beasiswa berdasarkan tawaran yang ada. Ini biasanya
terjadi kalau ada beasiswa besar yang memulai seleksi seperti ADS dan
Stuned. Dalam hal ini kemampuan untuk memperoleh informasi sangat berperan.
Banyak orang tertarik mendaftar karena memperoleh informasi beasiswa yang
ternyata cocok untuk mereka. Metode ini saya pakai untuk mendaftar tiga
beasiswa terakhir yang saya peroleh. Sering-sering saja mengikuti
email-email yang muncul di milis beasiswa. Kalau ada yang kira-kira menarik,
kita memenuhi syarat, iseng daftar. Harap disadari, biasanya informasi
dating mepet atau sudah terlambat, jadi biasakan sedia payung sebelum hujan.
Saya selalu punya ijasah IELTS/TOEFL yang masih valid dan referensi2 yang
bisa saya sisipkan. Pernah mendaftar beasiswa hanya butuh waktu 2 hari untuk
mengumpulkan dokumen, mengisi form dan mengirim. Triknya mudah saja, surat
rekomendasi tidak ada tanggalnya, pada bagian akhir mengatakan, mendukung
untuk studi lebih lanjut. Jadi semua tidak spesifik. Pada akhirnya hanya
perlu modal fotokopi dan ongkos kirim.

4. Berdasarkan jumlah nominal beasiswa

Biaya hidup di luar negeri biasanya lebih tinggi dari di Indonesia dan
banyak beasiswa hanyalah parsial atau mengikuti UMR Negara setempat, jadi
hidup pas-pasan. Beasiswa parsial biasanya hanya memberikan gratis uang
sekolah, gratis uang sekolah dan uang saku tapi tidak mengganti tiket,
gratis uang sekolah dan akomodasi tapi tidak memberi uang saku dst. Pelajari
betul skema beasiswa yang diminati, apa saja yang tercover. Kalau memang mau
nekat ambil beasiswa parsial, selidiki betul bagaimana menutup kekurangan
beasiswanya. Apakah ada badan lain yang dapat membantu (termasuk orang tua,
pasangan, jual property dst) ataukah universitas sendiri dapat membantu.
Pengalaman teman2 saya yang menerima beasiswa AMINEF beasiswanya memang
kurang, tapi universitas tujuan biasanya membantu dgn memberi pekerjaan
sebagai asisten dst. Kalau saya pribadi saya punya prinsip saya tidak akan
ambil beasiswa yang tidak mengcover penuh.

PERSIAPAN MENDAFTAR BEASISWA

Ketika memilih sebuah beasiswa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk memperbesar kemungkinan kita untuk mendapatkan beasiswanya. Karena
kesempatan beasiswa hanya datang setahun sekali, harus sangat berhati-hati
memilih dan mendaftar beasiswa

1. Lihat kemampuan dan kesiapan diri sendiri

Kalau ada tawaran beasiswa, harus ada rekoleksi diri yang jujur. Apakah saya
memenuhi syarat terutama dalam hal usia, pekerjaan, latar belakang
pendidikan, pendanaan, kesehatan dst. Misalnya, kalau memang tidak punya
cadangan dana hindari beasiswa yang parsial, kecuali kalau memang siap
menghadapi resiko kesulitan financial di negara orang (meskipun biasanya
akhirnya teratasi). Kalau memang punya bayi dan beasiswa yang didaftar tidak
mengcover keluarga lalu merasa tidak siap meninggalkan keluarga ya jangan
daftar dulu, mungkin ditunda sampai anak lebih besar. Pikirkan baik-baik,
dapatkah saya meninggalkan keluarga, pekerjaan, kampong halaman dst. Selama
saya study saya sering sekali jadi tempat curhat ibu-ibu yang harus
meninggalkan anak dan suami dan juga suami-suami yang jadi kurang gizi
karena jauh dari istri. Pindah ke suatu tempat yang tidak kita kenal, jauh
dari keluarga tidak mudah, apalagi kalau kita tidak menguasai bahasa
setempat. Pertimbangkan juga stress yang akan muncul kemudian, homesickness
dst. Ketika sudah mengambil keputusan, 'deal with it', jangan cengeng di
negeri orang yang akhirnya akan merepotkan komunitas Indonesia di sana.
Ketika saya studi di Melbourne ada salah satu rekan saya minta pulang
setelah 2 minggu sekolah karena tidak tahan hidup tanpa istri (manja amat
sich? Hari gini?)

2. Lihat posibilitas untuk mendaftar

Hampir tidak mungkin mendaftar beasiswa tanpa restu dan ijin atasan. Sebelum
mendaftar, yakinkan bahwa atasan (artinya bos, pasangan dan keluarga) itu
mendukung. Salah satu dosen IALF pernah curhat ke saya karena salah satu
kandidat beasiswa AUSAID yang tidak jadi berangkat karena suaminya tidak
mengijinkan (lho waktu itu apa tidak pamit?). Saya juga banyak menemukan
masalah dimana atasan tidak mengijinkan (alasannya bisa karena sirik, gak
mau kehilangan staf, dst.)

3. Pahami betul persyaratan beasiswa yang akan di daftar

Setiap beasiswa ada peraturannya sendiri. Ada yang menetapkan batasan usia,
hanya terbatas untuk bidang tertentu, hanya untuk kalangan tertentu
(berdasarkan geografis, agama, etnis, status pekerjaan dst), harus punya
pengalaman kerja minimal ….. tahun, dst. Pastikan bahwa kita memenuhi SEMUA
kriteria yang diminta, karena seleksi awal adalah kelengkapan dokumen.

.

4. Pahami betul aplikasi beasiswanya

Mengisi formulir beasiswa juga gampan-gampang susah. Kebanyakan beasiswa
menilai kualifikasi pendaftar dari motivation letter. Pengalaman saya
membantu anggota milis beasiswa membuat motivation letter, kebanyakan
motivation letter dari pendaftar beasiswa Indonesia itu isinya muter2,
banyak pakai kata-kata yang berbunga-bunga, padahal kalau disaring tidak ada
isinya. Biasakan mengisi motivation letter itu singkat dan padat, jadi yang
membaca langsung mengerti apa yang mau disampaikan, kualifikasi pendaftar
dst. Harap diingat bahwa penyeleksi beasiswa itu harus membaca ribuan
aplikasi, jadi seleksi pertama biasanya kelengkapan dokumen, setelah itu
baru motivation letter dibaca. Dalah satu hari seorang penyeleksi harus
membaca puluhan motivation letter. Kalau motivation letter kita tidak jelas,
kemungkinan langsung dicoret. Saya biasanya pakai system dot point dalam
menulis yang diikuti penjelasan, karena itu sangat memudahkan pembaca untuk
mengikuti isi tulisan saya

Dalam mengisi formulir beasiswa sebaiknya berkonsultasi dengan orang2 yang
pernah memperoleh beasiswa itu karena mereka mungkin punya jurus2 jitu yang
tidak kita sadari. Pada waktu saya daftar Ausaid, boleh dibilang kakak saya
yang mengisi formnya melalui beberapa tahap revisi. Jangan lupa memenuhi
SEMUA persyaratan beasiswa. Kalau yang diminta international TOEFL, pastikan
yang dikirimkan adalah international TOEFL, jangan yang institusional. Kalau
diminta tiga referensi, pastikan memang menyertakan tiga referensi.
Sebaiknya referensi itu minimal satu dari atasan. Pastikan aplikasi lengkap
waktu dikirim dan dikirim sebelum deadline, dst.

5. Persiapkan peralatan tempur

Mencari beasiswa itu lebih dari sekedar cari bidang yang diingini dan isi
formulir. Ketika kita sudah merasa siap mental untuk mendaftar dan 'jalan
menujur Roma' sudah dibersihkan dari onak dan duri, persiapkan diri betul.
Selidiki budaya dan kebiasaan masyarakat negara tempat tujuan, supaya kamu
bisa mengantisipasi kondisi di sana. Dalam setiap wawancara, ada beberapa
pertanyaan yang intinya ingin menguji kesiapan mental kita untuk tinggal di
negara orang dan pengetahuan kita terhadap kehidupan sosial di sana. Setiap
wawancara pertanyaannya standar, di sana mau kuliah apa, kenapa ambil kuliah
itu, bagaimana nanti mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, dst. Lakukan
persiapan yang matang sebelum maju wawancara

6. Banyak berdoa

Kalau aplikasi sudah dikirim, sambil menunggu panggilan, banyak-banyaklah
berdoa, yang diatas juga perlu diyakinkan kenapa beasiswa itu penting buat
kamu. Biasakan kalau sudah mendaftar beasiswa segera lupakan, khan belum
tentu dapat. Kalau memang dipanggil baru berpanik-panik ria.

PERSIAPAN SETELAH MENERIMA BEASISWA

Ada dua hal penting yang harus dilakukan: persiapkan diri, dan persiapkan
orang lain.

1. Persiapan diri yang matang

Persiapan diri ini tidak hanya sebatas membuat data barang yang harus
dimasukkan ke dalam koper, tapi juga harus paham bagaimana budaya dan
kebiasaan masyarakat setempat, keberadaan masyarakat Indonesia di sana,
penginapan hari-hari pertama dimana, iklim dst. Sebelum berangkat harus
sudah punya daftar kegiatan yang akan dilakukan, alamat2 yg hrs dituju,
mesti lapor diri di uni kapan, dst

Sekolah di luar negeri itu bukan cuma untuk menambah ilmu, tetapi juga
menyelami bagaimana kehidupan di negeri sana. Jadi kalau sekolah di luar,
jangan cuma berkumpul dengan sesama orang Indonesia tapi berinteraksilah
dengan masyarakat lokal, mengasah kemampuan berbahasa asing dan menyelami
serba serbi masyarakat setempat. Itu adalah bagian dari pelajaran beasiswa,
bagian dari proses pembelajaran. Dari banyak mengamati, diskusi dan
berinteraksi, kita akan belajar banyak hal yang tidak akan kita dapat dari
textbook. Jangan lupa banyak jalan-jalan, mumpung sudah sampai sana.
Menabung memang perlu, tapi jangan kelewatan.

Perhatikan betul budaya setempat. Salah satu kebiasaan mahasiswa Indonesia
yang sangat mengganggu saya adalah kebiasaan 'numpang makan'. Kalau ada
acara kumpul-kumpul datang terlambat, makan langsung pulang. Etika tinggal
di luar itu kalau ada acara makan, bawalah makanan untuk dimakan bersama dan
karena di luar tidak ada yang punya pembantu, ikut beres-beres setelah acara
selesai adalah wajib hukumnya. Acara makan-makan di luar negeri jangan
dijadikan ajang perbaikan gizi tapi lebih kea rah silaturahmi.

2. Persiapan keluarga yang akan dibawa/ditinggal

Kalau mau bawa keluarga, persiapkan betul mental mereka juga. Saya banyak
mengamati tingginya stress pada anak, baik jika anak dibawa bersekolah
ataupun ditinggal di rumah. Anak ternyata banyak merasa tersisihkan dalam
proses pindah, karena merasa tidak diajak kompromi, merasa terenggut dari
dunia yang dia kenal dan ditempatkan di tempat asing, kemudian dia akan
mengalami stress kedua saat harus kembali ke Indonesia. Ketika anak
ditinggal, ia akan merasa terbuang, bahwa orang tuanya tidak mencintainya
ketika mereka pergi sekolah. Memberikan pemahaman pada anak sering butuh
waktu yang panjang (hal yang sama juga berlaku untuk orang tua). Jangankan
manusia, anjing saya pun stress kalau lihat saya mulai mengisi koper karena
artinya ia akan ditinggal dan jadi super manja, tidak mau makan, cari
perhatian dst.

Kalau mau bawa pasangan, ini juga tidak selalu pilihan yang tepat. Biasanya
kalau suami yang membawa istri tidak masalah karena istri biasanya lebih
pasrah dan mendukung suami. Biasanya suami-suami ini mengalami masalah makan
karena banyak yang tidak bisa masak dan baru membaik saat istrinya tiba.
Sayangnya kebalikannya tidak selalu sama. Saya banyak jadi tempat curhat
istri-istri bete dengan suaminya yang mereka tenteng ke luar negeri.
Sayangnya memang masyarakat kita masih sangat chauvinist. Ternyata
suami-suami yang jadi pengangguran di luar negeri sering frustrasi karena
bosan tidak melakukan apa-apa, banyak yang tidak bisa komunikasi dengan
masyarakat luar. Banyak istri-istri mengeluh karena setelah suami tiba
pekerjaan bertambah, capek sekolah seharian, sampai di rumah masih harus
masak, beres-beres rumah dst. Meskipun banyak juga yang suaminya berubah
jadi pinter urus anak, pinter masak dst. Saran saya kalau mau bawa pasangan,
lihat baik-baik karakter pasangannya, kalau tipe yang bikin repot, lebih
baik ditinggal saja di rumah. Atau ikuti yang saya lakukan: Jangan menikah
kalau masih suka keluyuran keluar negeri.



READ MORE - [tips] Seni mencari beasiswa, persiapan mendaftar beasiswa & persiapan

Application for University of Malaya Fellowship Scheme Session 2008/2009

Posted on | Selasa, 13 Mei 2008 | No Comments

The University of Malaya (UM) invites all Malaysians and non-Malaysians interested in pursuing postgraduate studies in the University of Malaya to apply for the University of Malaya Fellowship Scheme.

Eligibility to apply:


1. Applicants who are registered candidates of the University of Malaya (research mode or mixed mode with research component not less than 70%) or PhD programmes; or
2. Applicants who have been offered admission to the postgraduate programme mentioned in paragraph 1. above; or
3. Applicants who have submitted an application for a postgraduate programme Masters (research mode or mixed mode with research component not less than 70%) or PhD in the University of Malaya or have already had discussions with the Director/Dean/Head of Department/Supervisor at the Academy/Faculty/Institute/Centre concerning the postgraduate programme to be applied for.


Applicants who are working (except as Research Assistants in the University of Malaya) or are receiving any type of financial assistance are not eligible to apply for the scheme.


Value of Award


Total value of the fellowship scheme is up to a maximum of RM100,000 inclusive of monthly stipends, registration fees, tuition fees, research fees, examination fees and service fees.
The monthly stipend to be given is as follows:


RM1,500 per month for Masters candidate
RM1,800 per month for PhD candidate


Application forms can be obtained from the Institute of Postgraduate Studies, University of Malaya, 50603 Kuala Lumpur or downloaded from the IPS website at http://www.ips.um.edu.my/


The completed application form must be submitted to the following address not later than 16 May 2008.


Student Affairs Section,
Institute of Postgraduate Studies,
University of Malaya,
50603 Kuala Lumpur


Incomplete application form or application form received after the above date will not be considered.
Applicants who do not receive any reply after six months from the closing date should condider their applications unsuccessful.

Sumber dari http://malayahistory.blogspot.com/


READ MORE - Application for University of Malaya Fellowship Scheme Session 2008/2009

beasiwa ke Timur Tengah th ajaran 2008/2009

Posted on | Minggu, 11 Mei 2008 | No Comments

Pendaftaran beasiswa dan non beasiswa ke Universitas Al Azhar Mesir kembali dibuka untuk tahun 2008. untuk program S1 dan S2. Departemen agama melalui surat edaran no Dj.I/Dt.I.IV/ 4/PP.04/589/ 2008 yang ditembuskan ke seluruh pondok pesantren dan STAIN di Indonesia.
buka di :
http://www.ditpertais.net/06/download/kerjasama08/ujian_seleksi_mesir2009.pdf


READ MORE - beasiwa ke Timur Tengah th ajaran 2008/2009

rank

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Artikel Terbaru

E-Book Gratis Terbaru

Lowongan Terbaru